Jumat, 26 Juli 2013

patologi anatomi esofagus



ESOPHAGUS

KELAINAN KONGENETAL ESOPAGUS
          Agenesis : Tidak terbentuk sama sekali
          Atresia esophagus :
Tidak terbentuk sempurna.
Biasanya disertai dengan tracheoesohageal fistula.
          Stenosis terjadi bila terbentuk atresia inkomplet dengan lumen esopagus yang sempit
          Congenetal duplication cyst.
Bentuk kantong (sakkular)  atau memanjang (elongated) yg berisi banyak otot polos.
          Ectopia. Ada mukosa lambung di esopagus, kebanyakan di bagian atas esopagus.


OBSTRUKSI ESOPHAGUS
          Syndrome Nutracker esophagus (Tidak terjadi koordinasi otot2 esopagus waktu menelan.
          Spasme otot esopagus.
          Inflamasi dan jaringan parut akibat refluks asam dari lambung, radiasi dan trauma.
          Esophageal Webs (jar fibrovaskuler menutupi epitelesopagus) bisa ditemukan akibat refluks asam lambung, anemia def Fe, Graft Vs host disease, dll
          Esophageal rings. Sama web tapi lebih tebal karena melibatkan lapisan esopagus lebih dalam, bisah sampai penebalan lapisan otot.
          Ahalasia. Peningkatan tonus spinter esopagus (TRIAS: Relaksasi inkomplet spinter, tonus spinter meningkat dan aperistaltik esopagus).
                Ahalasia primer oleh kelainan persarafan.
                Ahalasia sekunder akibat infeksi Trypanosoma Cruzi





ESOPHAGITIS
          Laceratons. Terjadi robekan longitudinal mukosa esopagus akibat penuh makanan yang kembali dari lambung akibat muntah-muntah hebat. (Penfderita Intoksikasi alkohol).
          Iritasi Bahan kimia.
-       Pil (obat) yg singgah di esopagus.
-       Alkohol, asam dan alkali (corrosive)
-       Air panas dan perokok berat.
-       kemoterapi,terapi radiasi dan Graft vs Host Dis.
          Infeksi virus atau jamur
-       terutama bila mendapat obat imunosupression.
-       Virus: Herpes Simpleks dan Cytomegali.
-       Jamur : candidiasis.
          Reflux Esophagitis.(Gastroesophageal Reflux Disease = GERD)                                                                                                             
Refluks asam lambung  menyebabkan injury pada mukosa esopagus.


AKIBAT ESOPHAGITIS
          Dispagia, sakit waktu menelan.
          Perdarahan.
          Perforasi (dinding tembus).
          Striktur/stenosis (penyempitan/sumbatan)


BARRET ESOPHAGUS
          Metaplastic change in the lower end of oesophagus due to to the long-standing acid reflux from the stomach.
          Epithelium exhibit a gastric (G) or/and  intestinal (In) type pattern.
          Displastic change may occure with high risk of adenocarcinoma.
          Histopathology:
-          There is abrupt transition from squamous epithelium (S) to gastric epithelium (G).
-          A dense infiltration of plasme calls(P) are seen in the lamina propria.




VARICES ESOPAGUS.
          Vena bagian bawah esopagus dialirkan ke vena porta (dari usus ke hati)
          Akibat hipertensi portal (misalnya pada penyakit sirosis hati) akan terjadi hambatan aliran vena dari esopagus bahkan bisah terjadi aliran balik ke esopagus.
          Akibatnya bisa terjadi varices (pelebaran pembuluh vena) yang menonjol ke lumen dan bisa mengganggu penelanan.
          Varices bisah pecah dan terjadi perdarahan (muntah darah).


TUMOR ESOPHAGUS
          Adenocarcinoma
-          Muncul di daerah Barret Esophagus sebagai lanjutan dari displasia berat pada mukosa.
-          Perubahan menjadi ganas ini akibat adanya mutasi bertahap sejumlah gen (p53, RB, Cyclin D1, cyclin E , dll).
          Squamous  Cell Carcinoma
-          banyak pada usia atas 45 th.
-          Faktor resiko : alkohol, rokok, ahalasia, trauma, defisiensi nutrisi).




Tidak ada komentar:

Posting Komentar